Kamis, 01 Agustus 2019

7 CARA MEMBANGUN BUDAYA membaca buku LITERASI DI ERA GAWAI
Biasakan Hadiah Berupa Buku

Budaya literasi makin luntur di era gawai atau gadget. Hampir semua orang selalu menyalahkan teknologi sebagai penyebab anak tidak mau membaca, apalagi menulis. Apakah memang seperti itu kondisinya?
Gawai tidak sepenuhnya menjadi penyebab rendahnya literasi di Indonesia. Beberapa penyebab lainnya antara lain belum terbiasa, belum termotivasi, dan sarana yang minim. Akan tetapi, hal tersebut semestinya tidak menjadi persoalan jika diimbangi dengan usaha untuk membangun budaya literasi. Berikut ini adalah 7 cara untuk membangun budaya literasi di era gawai.

1. Tumbuhkan Kesadaran Pentingnya Membaca

Tumbuhkan Kesadaran Pentingnya Membaca

Kesadaran akan adanya manfaat sangat penting agar anak suka membaca. Tidak hanya menghabiskan waktu, hobi membaca memiliki banyak keuntungan. Dengan membaca, Anda akan memperoleh informasi yang lebih banyak dan menyeluruh. Membaca juga sangat efektif untuk me-recall memori. Beberapa ahli mengatakan, membaca menjauhkan kita dari demensia—kerusakan pada sistem syaraf yang salah satu dampaknya adalah penurunan daya ingat.
Menumbuhkan kesadaran membaca dapat dimulai dari keluarga. Misalnya, orang tua menyediakan buku bacaan di rumah. Hal tersebut tentu saja diimbangi dengan kerelaanorang tua menyisihkan uang untuk membeli buku. Di sinilah peran orang tua sangat diperlukan untuk membangun budaya literasi.

2. Budayakan Membaca di Sekolah

Budayakan Membaca di Sekolah

Sekolah merupakan sarana pendidikan formal. Oleh karena itu, sekolah dapat dijadikan tempat untuk membudayakan membaca. Hal tersebut sangat berkaitan dengan peran guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis literasi. Guru menyajikan materi secukupnya, siswa yang mengembangkan. Tugas guru adalah membimbing pekerjaan siswa agar tepat. Belajar Bahasa Indonesia sangat cocok untuk untuk membiasakan literasi karena di dalamnya terdapat kompetensi dasar membaca dan menulis. Meskipun begitu, seluruh mata pelajaran tetap dapat diintegrasikan dengan budaya membaca.

3. Optimalkan Peran Perpustakaan


Optimalkan Peran Perpustakaan

Peran perpustakaan juga sangat penting untuk meningkatkan gerakan literasi. Perpustakaan merupakan gudang buku, sedangkan buku adalah sumber bacaan dan tulisan. Hal yang perlu diperbaiki saat ini adalah memaksimalkan peran perpustakaan untuk membangun budaya literasi. Misalnya, menambah koleksi buku, memperbaiki tatanan perpustakaan, atau menambah jam kunjungan. Semua upaya tersebut dilakukan agar perpustakaan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Perpustakaan yang harus dioptimalkan tidak hanya yang ada di sekolah, tetapi juga daerah.

4. Biasakan Hadiah Berupa Buku


Biasakan Hadiah Berupa Buku

Salah satu hal yang dapat dibiasakan agar tercipta budaya literasi adalah membiasakan memberikan buku sebagai hadiah. Misalnya, saat teman Anda ulang tahun, atau sekadar kado untuk sahabat atau orang tersayang. Dengan begitu, secara tidak langsung Anda sudah mengajak teman untuk membaca.

5. Bentuklah Komunitas Baca

Bentuklah Komunitas Baca

Komunitas baca merupakan perkumpulan orang-orang yang gemar membaca. Apakah Anda memilikinya? Atau mungkin Anda memiliki teman-teman yang sama-sama suka membaca. Anda dapat membentuk suatu komunitas untuk membahas buku yang baru saja dibaca. Komunitas tersebut juga bermanfaat agar Anda memiliki referensi-referensi terbaru seputar buku-buku yang Anda suka.

6. Biasakan Menulis Buku Harian


Biasakan Menulis Buku Harian

Literasi itu tidak hanya membaca, tetapi dilanjutkan dengan menulis. Pembiasan menulis dapat dimulai dengan buku harian. Pada era sekarang ini, dapat dimulai dengan menulis blog. Menulis didahului oleh kegiatan membaca karena keduanya merupakan keterampilan berbahasa yang berkesinambungan. Oleh karena itu, orang yang terampil menulis biasanya juga pembaca yang baik.

7. Hargai Karya Tulis


Biasakan Menulis Buku Harian

Langkah berikutnya untuk membangun budaya literasi adalah menghargai karya tulis. Dengan menghargainya, berarti Anda mendukung budaya menulis akademik tumbuh dengan baik di negara kita. Lahirnya ide-ide yang cemerlang untuk mengatasi persoalan bangsa lahir dari suatu tulisan ilmiah.
Tulisan tersebut didapatkan melalui riset sehingga relevan diterapkan untuk mengatasi persoalan. Menghargai karya tulis merupakan salah satu langkah untuk memajukan budaya literasi di Indonesia.
Di masa sekarang, anak-anak lebih akrab dengan telepon genggam daripada buku. Berbagai permainan dan media sosial yang ditawarkan memang sangat menarik. Akan tetapi, membaca dan menulis juga tak kalah menarik jika dibiasakan sejak dini.

10 Manfaat Mengapa Anda Harus Membaca Setiap Hari


Ilustrasi membaca buku

Jika Anda termasuk salah satu dari banyak orang yang tidak terbiasa membaca secara teratur, Anda jelas kehilangan manfaat yang seharusnya Anda dapatkan, karena membaca memiliki sejumlah manfaat yang signifikan. Adapun 10 manfaat dari membaca di antaranya adalah:

1. Stimulasi mental 

Studi menunjukkan bahwa membaca setiap hari dapat mencegah Alzheimer dan Demensia, karena dengan membaca, otak terjaga tetap aktif dan membuatnya tidak mudah kehilangan ingatan. Sama seperti otot lain di dalam tubuh, otak membutuhkan latihan agar tetap kuat dan sehat.

2. Mengurangi stres

Anda mungkin menghadapi stres di tempat kerja ataupun dalam hubungan pribadi. Belum ditambah masalah lain yang tak terhitung jumlahnya dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya Anda perlu meninggalkan ketegangan itu sejenak.

3. Pengetahuan

Semua yang Anda baca akan mengisi kepala Anda dengan informasi baru, dan suatu saat hal-hal itu akan berguna. Semakin banyak pengetahuan yang Anda miliki, semakin baik Anda menghadapi tantangan yang datang.

4. Memperbanyak kosakata

Semakin banyak Anda baca, semakin banyak kata yang Anda dapatkan. Ini membantu Anda berbicara dan mengekspresikan banyak hal dengan baik, sehingga sangat membantu dalam profesi apa pun. Selain itu, menyadari bahwa Anda dapat berbicara dengan orang lain dengan rasa percaya diri bisa menjadi dorongan besar untuk kehidupan Anda. Mereka yang membaca dengan baik, akan berbicara dengan baik, dan memiliki pengetahuan luas tentang berbagai topik. Mereka ini cenderung mendapat promosi lebih cepat dari pada orang yang memiliki sedikit kosakata dan kurang memahami sastra, terobosan ilmiah, dan kejadian global.

5. Memperbaiki memori
Saat membaca novel, Anda harus mengingat berbagai karakter, latar belakang, ambisi, maupun sejarah untuk memahami cerita. Memang ini terdengar sulit untuk diingat, tapi otak kita adalah benda menakjubkan yang bisa mengingat hal-hal ini dengan relatif mudah. 

Ilustrasi membaca buku


Yang luar biasa, setiap ingatan baru yang Anda ciptakan dapat menempa memori otak dan memperkuat yang sudah ada. Hal ini membantu ingatan-ingatan jangka pendek serta menstabilkan suasana hati.

6. Keterampilan berpikir analitis
Pernahkah Anda membaca novel misteri yang penuh teka-teki, dan memecahkan misteri itu sebelum menyelesaikan bukunya? Jika demikian, Anda termasuk orang yang dapat menerapkan pemikiran kritis dan analitis untuk mencatat semua rincian dan mengungkap kesimpulan dari teka-teki itu. Membaca jelas dapat melatih kita memahami rangkaian peristiwa, runutan dan jalannya cerita, sehingga otak kita menjadi lebih mampu memproyeksikan kesimpulan dari informasi yang tersedia.

7. Meningkatkan konsentrasi
Dalam rentang 5 menit, rata-rata orang akan membagi waktunya antara mengerjakan tugas, memeriksa email, mengobrol dengan beberapa orang via chat, skype, mengawasi twitter, memantau ponsel mereka, dan berinteraksi dengan rekan kerja. Perilaku seperti itu menyebabkan tingkat stres meningkat, dan menurunkan produktivitas kita. Ketika Anda membaca sebuah buku, semua perhatian Anda terfokus pada cerita, dan Anda dapat melibatkan diri Anda dalam setiap detail yang Anda rasakan. Cobalah membaca selama 15 sampai 20 menit sebelum bekerja, Anda akan terkejut melihat betapa Anda lebih fokus begitu Anda sampai di kantor.

8. Keterampilan menulis
Membaca karya yang diterbitkan dan ditulis dengan baik memiliki dampak yang nyata pada tulisan seseorang. Pasalnya mengamati irama, aliran, dan gaya penulisan orang lain akan selalu mempengaruhi karya Anda sendiri. Dengan cara yang sama seperti para musisi saling mempengaruhi satu sama lain, dan pelukis menggunakan teknik yang digunakan maestro sebelumnya, begitu pula penulis belajar bagaimana menyusun prosa dengan membaca karya orang lain.

9. Ketenangan 
Selain relaksasi yang menyertai seseorang saat membaca buku yang bagus, ada kemungkinan subjek yang Anda baca dapat menghasilkan kedamaian dan ketenangan batin yang luar biasa. Membaca teks spiritual dapat menurunkan tekanan darah dan menimbulkan rasa tenang dan damai, sementara membaca buku self-help telah terbukti membantu orang-orang yang menderita gangguan mood tertentu dan mereka yang memiliki penyakit mental ringan.

10. Hiburan gratis

Sebagai alternatif hiburan, Anda dapat mengunjungi perpustakaan setempat dan berselancar dalam deretan buku-buku yang tak terhitung jumlahnya yang tersedia di sana secara gratis. Anda juga bisa memilih berbagai topik yang ingin Anda ketahui. Selain bertambah pintar, dengan membaca Anda juga akan terhibur. Jadi mulailah mencari sesuatu yang bagus untuk dibaca, jangan hanya mengamati status orang-orang di media sosial...

7 CARA MEMBANGUN BUDAYA membaca buku LITERASI DI ERA GAWAI Budaya literasi makin luntur di era gawai atau gadget. Hampir semua orang ...