pentingnya membaca
Budaya membaca, mengapa sih kita harus membaca ? karena membaca merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi yang di tulis. Membaca dapat menjadi yang dilakukan sendiri maupun keras-keras. Hal tersebut dapat menguntungkan untuk pendengar lain yang juga bisa membangun konsentrasi kita sendiri.
Membaca perlu ditekankan kepada setiap individu sejak kecil. Karena, informasi yang paling mudah untuk kita peroleh adalah melalui bacaan, baik koran, majalah tabloid, buku-buku, dan lain-lain. minimnya budaya membaca di kalangan remaja indonesia sangat perlu diperhatikan. Problema tersebut, tidak boleh di anggap remeh, karena besarnya rasa cinta membaca sama dengan kemajuan. Artinya, suatu tingkatan minat baca seseorang menentukan tingkat kualitas serta wawasannya. Kebiasaan membaca san gatperlu ditingkatkan terutama kepada para remaja indonesia.. Dalam proses belajar mengajar, mustahil berhasil tanpa adanya "membaca".
Suatu asumsi menyatakan budaya membaca lebih penting dari pada sekolah dalam tujuan mencapai kesuksesan. Suka membaca tanpa bersekolah masih berpeluang dalam mencapai kesuksesan, karena membaca membuat pola pikit kita luas dan tajam. Meningkatkan kreatifitas kita dalam bekerja atau menciptakan lapangan kerja guna mencapai kesuksesan. Sedangkan tidak suka membaca tapi bersekolah, peluang untuk mencapai kesuksesan lebih kecil. Bukankah banyak lulusan kuliah yang menjadi seorang pengangguran. Kenapa hal ini bisa terjadi ? karena minat bacanya pasti kurang.
Dengan sering membaca, orang akan bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia akan bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis "diantara baris demi baris" (memahami apa yang tersirat).
Pesan penulis, jangan menganggap membaca sebagai suatu kewajiban, melainkan menganggapnya sebagai kebutuhan untuk mengetahui dunia di masa mendatang melalui buku-buku yang banyak mengulas berbagai macam peristiwa.
Beberapa manfaat membaca buku yaitu:
1. Meningkatkan Kecerdasan
Seperti yang dituliskan Dr. Seuss, membaca buku sebanyak-banyaknya dapat memperluas pengetahuan dan mendatangkan banyak pembelajaran baru dalam hidup seseorang. Selain itu, membiasakan diri untuk membaca sejak dini dapat meningkatkan kecerdasan seseorang.
Peneliti Anne Cunningham dan Keith Stanovich menyatakan bahwa kebiasaan membaca sejak kecil diperkirakan mampu memengaruhi kuantitas membaca seseorang dari tahun ke tahun. Dengan tingginya jam terbang dalam membaca, seseorang dapat memperkaya kosakata dan kemampuan membacanya. Menurut penelitian lain dari University of Edinburgh dan King’s College London, kemampuan membaca yang sudah dibangun dari usia belia tersebut mampu meningkatkan kecerdasan secara keseluruhan.
2. Meningkatkan Daya Ingat dan Konsentrasi
Sama halnya dengan tubuh yang membutuhkan olahraga agar tetap bugar, otak manusia juga perlu berolahraga untuk mempertahankan fungsinya. Otak manusia sendiri memiliki beberapa fungsi kognitif, seperti kemampuan daya ingat dan konsentrasi. Lalu, apa olahraga yang dapat mempertahankan, bahkan meningkatkan kedua fungsi kognitif dari otak tersebut?
Menurut jurnal penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Neurology, membaca buku mampu melatih daya ingat dan konsentrasi seseorang. Olahraga yang sederhana bukan? Dengan membaca buku secara rutin, otak distimulasi untuk terbiasa mengolah pikiran dan memori, serta fokus terhadap suatu hal selama beberapa waktu.
3. Mencegah Penyakit Alzheimer
Penurunan kemampuan mental rentan menyerang para lanjut usia. Salah satunya adalah Alzheimer atau penyakit pada otak yang menyebabkan penurunan daya ingat dan fungsi kognitif seseorang. Perlu diketahui jika sampai saat ini belum ada obat penawar bagi penyakit Alzheimer. Kabar baiknya, Alzheimer bisa dicegah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rush University Medical Centre, aktivitas sehari-hari sangat berpengaruh terhadap fungsi kerja otak sehingga tidak bisa disepelekan begitu saja. Aktivitas sehari-hari tertentu diketahui dapat mengurangi penurunan kemampuan mental seperti Alzheimer pada 32 persen penderitanya. Salah satu aktivitas yang dapat mencegah Alzheimer adalah membaca buku.
4. Menumbuhkan Rasa Empati
Empati merupakan kemampuan seseorang untuk menyelami pemikiran dan keadaan emosional orang lain. Dengan rasa empati, seseorang turut merasakan apa yang sedang dirasakan dan dialami individu lainnya. Selain dapat membangun suatu relasi dan tenggang rasa yang lebih baik dengan orang lain, empati juga mampu menciptakan kehidupan yang tenteram. Lantas, bagaimana cara menumbuhkan empati?
Ada berbagai cara untuk membangun rasa empati. Hasil penelitian dari The New School for Social Research menyebutkan bahwa dengan membaca buku terutama fiksi dapat membantu seseorang untuk memahami apa yang dipikirkan orang lain dari emosi yang disajikan.
5. Mengurangi Stres
Stres dapat menghampiri kapan saja. Dunia kerja yang penuh tekanan, macet di mana-mana, masalah keluarga, atau bahkan hal-hal sepele bisa jadi penyebab. Dampaknya pun tidak baik untuk seseorang yang mengalami stres. Menurut jurnal pernelitian yang diterbitkan oleh National Academy of Sciences, stres ringan saja dapat merusak pengendalian emosi seseorang. Oleh karena itu, berbagai aktivitas menyenangkan dipilih untuk meneduhkan stres yang memiliki dampak buruk.
Mungkin sebagian orang cenderung menonton film, jalan-jalan, atau mendengarkan musik untuk mengusir penat. Namun, membaca jadi kegiatan yang berpengaruh signifikan dalam menghilangkan stres. Para peneliti dari University of Sussex mengungkapkan jika level stres dapat berkurang hingga 68 persen hanya dengan meluangkan enam menit membaca. Hal ini dikarenakan segala imajinasi yang muncul ketika membaca buku mampu mengajak para pembacanya untuk melupakan sejenak stres yang sedang dialami.
6. Memperpanjang Hidup
Ada fakta menarik lainnya terkait manfaat membaca. Berdasarkan penelitian dari Yale University’s School of Public Health, mereka yang meluangkan waktu untuk membaca buku memiliki kesempatan hidup lebih lama. Diperkirakan bahwa hanya dengan 3,5 jam membaca buku setiap minggunya, pembaca dapat memperpanjang hidupnya selama 23 bulan. Perlu digarisbawahi, peneliti menemukan bahwa buku yang lebih berpengaruh.
Mengapa buku? Bagaimana dengan koran atau majalah? salah satu peneliti yakni Avni Bavishi, mengatakan jika buku lebih mengikat dan mudah membaur dengan pikiran para pembaca. Apa yang diceritakan dalam buku menyajikan lebih banyak manfaat kognitif sehingga mampu memperpanjang masa hidup pembacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar